ANALISIS EFEKTIFITAS BIAYA KOMBINASI ANTIDIABETIK ORAL PADA PASIEN RAWAT JALAN DIABETES MELITUS TIPE 2

DOI: https://doi.org/10.31596/cjp.v5i2.156

Aji Tetuko(1*), Diesty Anita Nugraheni(2)

(1) Stikes AKBIDYO Yogyakarta
(2) Universitas Islam Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Pembuatan keputusan dalam kebijakan farmasi di rumah sakit didukung oleh ilmu farmakoekonomi, antara lain keputusan terapi pasien yang cost effective, kebijakan formularium, kebijakan obat, dan alokasi sumber daya farmasi. American Diabetes Association (ADA) menyebutkan jumlah pasien DM yang tidak mencapai target terapi dengan monoterapi antidiabetika oral jumlahnya cukup banyak. Penggunaan akarbose atau metformin pada pasien NIDDM {Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus) efektif digunakan sebagai kombinasi dengan sulfonilurea yang tidak terkendali dengan monoterapi sulfonilurea. Penelitian bertujuan untuk menganalisis efektivitas-biaya penggunaan kombinasi metformin-gliklazid dibandingkan akarbose-gliklazid pada pasien diabetes melitus tipe 2 rawat jalan di rumah sakit. Penelitian menggunakan rancangan cross sectional dengan metode deskriptif non-eksperimental. Kriteria inklusi subyek penelitian adalah pasien DM tipe 2 rawat jalan di RS, yang telah menggunakan minimal tiga bulan terapi kombinasi metformin-gliklazid atau akarbose-gliklazid. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik accidental sampling selama 1 bulan. Subyek penelitian yang menggunakan kombinasi metformin-gliklazid dan akarbose-gliklazid masing-masing berjumlah 50 dan 27 pasien. Evaluasi ekonomi dilakukan dengan metode cost effectiveness analysis (CEA) dengan menggunakan Average Cost Effectiveness Ratio (ACER) dan analisis sensitivitas. Efektivitas diukur menggunakan persentase kadar glukosa darah puasa (GDP) dan glukosa darah post prandial (GDPP) yang mencapai target terapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok metformin-gliklazid dapat mencapai target terapi lebih besar dibandingkan akarbose-gliklazid. Menggunakan perspektif rumah sakit, jumlah biaya medik langsung pasien DM tipe 2 rawat jalan untuk kelompok metformin-gliklazid dan akarbose-gliklazid masing-masing sebesar  Rp90.878,84 ± 65.246,5 dan Rp217.309,73 ± 87.198,66. Simpulan penelitian adalah pasien rawat jalan rumah sakit dengan diabetes melitus type 2 menunjukkan penggunaan kombinasi metformin-gliklazid lebih cost-effective dibandingkan akarbose-gliklazid.


Keywords


cost effectiveness analysis (CEA), kombinasi antidiabetik, gliklazid, metformin, akarbose

Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract viewed : 1056 times | PDF files downloaded : 928 times

References


ADA, (2015), Standards of Medical Care in Diabetes-2015, Diabetes Care, Vol 38 (1)

ADA, (2018), Standards of Medical Care in Diabetes-2018, Diabetes Care, Vol 41 (1)

Andayani, T.M., (2006), Analisis biaya terapi Diabetes Mellitus di Rumah Sakit Dr. Sardjito Yogyakarta, Majalah Farmasi Indonesia, 17 (3), 130 – 135.

American Association of Clinical Endocrinologists, (2005). Implementation conference for ACE outpatient diabetes mellitus consensus conference recommendations: position statement, February 2, 2005.

Bina Kefarmasian Kementrian Kesehatan RI, (2013). Pedoman Penerapan Kajian Farmakoekonomi. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Departeman Kesehatan, R.I., (2009). Pharmaceutical care untuk penyakit Diabetes Mellitus. Penerbit Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian & ALKES. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

DiPiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G. and Posey, L.M. eds., (2014). Pharmacotherapy: a pathophysiologic approach (Vol. 6). New York: McGraw-Hill Education.

Bayraktar, M., Thiel, D.H.V., dan Adalar, N., 1996, A Comparison of Acarbose versus Metformin as an Adjuvant Therapy in Sulfonylurea-Treated NIDDM Patients, Diabetes Care, 19 (3), 252-254.

Federation, I.D., 2006. The IDF consensus worldwide definition of the metabolic syndrome. IDF Communications, pp.1-24.

Huang, E.S., Brown, S.E.S., Ewigman, B.G., Foley, E.C., dan Meltzer, D.O., 2007, Patient Perceptions of Quality of Life With Diabetes-Related Complications and Treatments, Diabetes Care, 30 (10), 2478-2483.

Johnson, J.A., Majudar, S.R., Simpson, S.H., & Toth, E.L., 2002.

Decreased Mortality Associated With the Use of Metformin Compared With Sulfonylurea Monotherapy in Type 2 Diabetes, Diabetes Care, 25 (12), 2244-2248.

Kementrian Kesehatan, R.I., 2013. Riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Oktay, I., Hunuk, A., Colakoglu, Y., dan Yurteri, H., 1996, Effect of Alpha-Glycosides Inhibitor (Acarbose) in Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus Patients Treated with Sulphonylurea, School of Fundamental Medicine Journal, 2, 46-52.

Pascual A.L.C., Honduvilla J.G., Alvarez, P.J.M., Vara, E., Calle, J.R., Munguira, M.E., dan Maranes, J.P., 1995, Comparison Between Acarbose, Metformin, and Insulin Treatment in Type 2 Diabetic Patients with Secondary Failure to Sulfonylurea Treatment, Diabetes Metab., 21 (4), 60-256.

Perkeni, P.B., 2015. Konsensus pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 di Indonesia. Jakarta: PB Perkeni.

Santoso, S., 2006, Mengunakan SPSS untuk Statistik Parametrik, 34-47, PT Alex Media Komputindo, Kelompok Gramedia, Jakarta.

Shimabukuro, M., Higa, N., Chinen, I., Yamakawa, K., & Takasu, N., 2006, Effects of a Single Administration of Acarbose on Postprandial Glucose Excursion and Endothelial Dysfunction in Type 2 Diabetic Patients: A Randomized Crossover Study, The J. of Clin. Endocrinology & Metabolism., 91 (3), 837–842.

Wagner, H., Degerblad, M., Thorell, A., Nygren, J., 2006, Combined Treatment With Exercise Training and Acarbose Improves Metabolic Control an Cardiovascular Risk Factor Profile in Subjects With Mild Type 2 Diabetes, Diabetes Care, 29, 1471-1477.

Yajima, K., Shimada, A., Hirose, H., Kasuga, A., dan Saruta T., 2004, ”Low Dose” Metformin Improves Hyperglycemia Better than Acarbose in Type 2 Diabetes, The Review of




DOI: https://doi.org/10.31596/cjp.v5i2.156

Refbacks

  • There are currently no refbacks.