Perbandingan Uji Aktivitas Antioksidan Fraksi N-Heksan, Etil Asetat dan Air Ekstrak Etanol Kulit Buah Salak Menggunakan Metode Peredaman Radikal Bebas DPPH

DOI: https://doi.org/10.31596/cjp.v4i2.110

Ricka Islamiyati(1*), Endra Pujiastuti(2)

(1) STIKES Cendekia Utama Kudus
(2) STIKES Cendekia Utama Kudus
(*) Corresponding Author

Abstract


Tanaman salak merupakan salah satu buah khas dari Indonesia yang dapat ditemukan hampir di setiap daerah. Kulit dan daging buah salak secara hasil fitokimia mengandung golongan senyawa alkaloid, flavonoid, hidrokuinon, steroid dan tanin serta beberapa jenis salak tertentu mengandung senyawa saponin. Senyawa-senyawa tersebut dapat berkhasiat dalam pengobatan, diantaranya sebagai antioksidan, antidiabetes, mencegah sembelit dan sebagainya. Setiap orang memerlukan suatu senyawa yang bersifat antioksidan untuk melindungi sel-sel tubuh dari efek negatif radikal bebas. Radikal bebas adalah suatu atom, gugus atom yang memiliki satu atau lebih elektron tidak berpasangan pada orbital paling luar sehingga sifatnya seacar kimiawi sangat reaktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan fraksi N-Heksan, etil asetat dan air ekstrak etanol kulit buah salak. Hasil dari regresi linier fraksi n-heksan diperoleh IC50 388,82 ppm menunjukan bahwa fraksi n-heksan kulit buah salak memiliki sifat antioksidan lemah. Hasil dari fraksi etil asetat diperoleh IC50 229,88 ppm yang menunjukan bahwa fraksi etil asetat kulit buah salak memiliki sifat antioksidan sedang. Hasil dari fraksi air diperoleh IC50 60,19 ppm yang menunjukkan bahwa fraksi air kulit buah salak memiliki sifat antioksidan kuat. Hasil dari analisis statistika varian satu arah (ANOVA one-way) menunjukkan bahwa semua kelompok antioksidan memberikan nilai signifikan p<0,05 dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara antioksidan fraksi air, etil asetat dan n heksan kulit buah salak.


Keywords


Kulit Buah Salak; DPPH; Antioksidan; Fraksi

Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract viewed : 1930 times | PDF files downloaded : 2382 times

References


Dhyanaputri, I Gusti Ayu Sri, I Wayan Karta, & Luh Ade Wilan Krisna. 2016. Analisis Kandungan Gizi Ekstrak Kulit Salak Produksi Kelompok Tani Abian Salak Desa Sibetan Sebagai Upaya Pengembangan Potensi Produk Pangan Lokal. Meditory, vol.4.

Falahudin, Dede. 2010. Bioassay antioksidasi ekstrak daging buah salak bongkok (salaccaedulis reinw.)dengan khamir Candida sp. Y390. Puslit Oseanografi–LIPI.

Kanon, Muharli Qadri, Fatimawali, & Widdhi Bodhi. 2012. Uji efektivitas ekstrak kulit buah salak (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss) terhadap penurunan kadar gula darah tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicusL.) yang diinduksi sukrosa. Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado.

Puryono, Rahayenda Ivory, Endah Puspitasari, Indah Yulia Ningsih, & Jln Kalimantan. 2015. Uji aktivitas antioksidan dari berbagai varietas ekstrak buah salak (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss) dengan metode DPPH (1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil) (antioxidant assay of some salacca zalacca (Gaertn.) Voss varieties using DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) method). Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa.

Rahmah, Umi. 2016. Pengaruh ekstrak kulit buah salak (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss) terhadap pertumbuhan Escherichia coli. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi.




DOI: https://doi.org/10.31596/cjp.v4i2.110

Refbacks

  • There are currently no refbacks.