Analisis Merkuri (Hg) pada Krim Pemutih yang Beredar di Klinik Kecantikan dalam Kecamatan Jelutung Kota Jambi

DOI: https://doi.org/10.31596/cjp.v4i2.79

Armini Hadriyati(1), Barmi Hartesi(2), Andini Ayodhia Fitri(3*)

(1) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi
(2) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi
(3) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi
(*) Corresponding Author

Abstract


Kosmetika sejak dulu dikenal sebagai penunjang penampilan agar tampak lebih menarik. Salah satu dari sekian banyak kosmetik yang sering digunakan oleh konsumen khususnya wanita adalah krim pemutih wajah. Krim pemutih bisa berasal dari bahan alam dan sintetis. Bahan sintetis misalnya Merkuri, Asam Retinoat, Hidroquinon, dan Kortikosteroid. Krim pemutih yang mengandung merkuri, awalnya memang terasa manjur dan membuat kulit tampak putih dan sehat. Tetapi lama-kelamaan pemakaian krim pemutih wajah yang mengandung merkuri dapat menimbulkan berbagai hal, mulai dari perubahan warna kulit, alergi, iritasi kulit serta pada pemakaian dengan dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak, ginjal, kanker kulit dan gangguan perkembangan janin. Tujuan dari penelitian iniuntuk menganalisis dan menentukan kadar merkuri (Hg) pada krim pemutih yang beredar di klinik kecantikan dalam Kecamatan Jelutung Kota Jambi. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan metodesampel krim pemutih yang diteliti sejumlah 5 sampel. Identifikasi merkuri secara kualitatif sebagai penentu indikator warna, dan secara kuantitatif sebagai penentu kadar merkuri menggunakan alat Mercury Analyzer. Serta evaluasi krim sebagai penentu kualitas krim pemutih.Dari penelitian ini didapatkan hasilkelima sampel krim pemutih yang diteliti positif mengandung merkuri dengan kadar krim 1 = 75,02 ?g/Kg, krim 2 = 74,77 ?g/Kg, krim 3 = 26,94 ?g/Kg, krim 4 = 7.833 ?g/Kg dan krim 5 = 17,69 ?g/Kg. Sedangkan kadar merkuri yang di tentukan menurut Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik IndonesiaNomor 17 Tahun 2014 adalah 1000 ?g/Kg.Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa krim 4 melebihi standar kadar yang di tentukan menurut Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat Dan Makanan Republik Indonesia.


Keywords


krim pemutih; merkuri; mercury analyzer

Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract viewed : 1096 times | PDF files downloaded : 2853 times

References


Anggraeni, V. J. et al. (2018) ‘Analisis Cemaran Logam Berat Merkuri dalam Krim Pemutih Wajah yang Beredar di Pasar Tradisional dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom’, Journal of Pharmacopolium, 1(1), pp. 44–50.

Azkiya, Z., Ariyani, H. and Nugraha, T. (2017) ‘Evaluasi sifat fisik krim ekstrak jahe merah (Zingiber officinale Rosc. var. rubrum) sebagai antinyeri’, Journal of Current Pharmaceutica Sciences, 1(1), pp. 12–18.

Damanik, B. T. and , Kristiana Etnawati, R. S. P. (2011) ‘Persepsi Remaja Putri di Kota Ambon Tentang Risiko Terpapar Kosmetik Berbahaya dan Perilakunya dalam Memilih dan Menggunakan Kosmetik’, Berita Kedokteran Masyarakat, 27(1), pp. 1–9.

Ismail, I., Ningsi, S. and Tahar, N. (2014) ‘Pengaruh Jenis Pengikat Terhadap Sifat Fsiska Sediaan Serbuk Masker Wajah Kulit Buah Semangka (Citrullus vulgaris Schrad)’, Jurnal Farmasi Fik Uinam, 2(2), pp. 80–86.

Kartikorini, N. and Haryono Setiawan, V. (2018) ‘Variasi Kandungan Merkuri (Hg) Pada Berbagai Macam Bedak Whitening Yang Dijual Pasar Blauran Surabaya’, the Journal of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist, 1(2), p. 70. doi: 10.30651/jmlt.v1i2.1500.

PerKBPOM. (2014).‘'Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Nomor Hk.03.1.23.07.11.6662 Tahun 2011 Tentang Persyaratan Cemaran Mikroba Dan Logam Berat Dalam Kosmetika’. Jakarta

Putrinesia, I. et al. (2018) ‘Formulasi dan Uji Aktivitas Krim Pengkelat Merkuri Berbahan Dasar Ekstrak Etanol Alga Coklat (Sargassum Sp.)’, Alchemy Jurnal Penelitian Kimia, 14(1), p. 168. doi: 10.20961/alchemy.14.1.12242.168-178.

Retno, H., Auliya, S. and Abdassah, M. (2018) ‘Tinjauan Bahan Berbahaya Dalam Krim Pencerah Kulit’, Farmaka, 4, pp. 1–13.

Rindiyantoko Eko, E. D. H. (2017) ‘Formulasi Dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Krim Yang Mengandung Ekstrak Buah Parijoto (Medinella speciosa)’, Publikasi Riset untuk Daya Saing Bangsa, pp. 196–202.

Wibowo, S. A., Budiman, A. and Dwi, H. (2017) ‘Formulasi Dan Aktivitas Anti Jamur Sediaan Krim M/A Ekstrak Etanol Buah Takokak (Solanum Torvum Swartz) Terhadap Candida Albicans’, Jurnal Riset Sains dan Teknologi, 1(1), pp. 22–36.

Yumas, M. (2016) ‘Formulasi Sediaan Krim Wajah Berbahan Aktif Ekstra Metanol Biji Kakao Non Fermentasi (Theobroma Cacao L) Kombinasi Madu Lebah’, Jurnal Industri Hasil Perkebunan, 11(2), pp. 75–87. doi: 10.33104/jihp.v11i2.3414.




DOI: https://doi.org/10.31596/cjp.v4i2.79

Refbacks

  • There are currently no refbacks.