Gambaran Pemanfaatan Rimpang Kunyit (Curcuma Domestica Val.) Terhadap Penurunan Cemaran Bakteri Coliform pada Tahu Segar

DOI: https://doi.org/10.31596/cjp.v4i1.75

Rokhana Rokhana(1*), Deatri Anugrahini(2)

(1) Akademi Farmasi 17 Agustus 1945 Semarang
(2) Akademi Analis Kesehatan 17 Agustus 1945 Semarang
(*) Corresponding Author

Abstract


Tahu merupakan makanan olahan kedelai yang memiliki kandungan protein tinggi serta harganya relatif terjangkau oleh masyarakat. Cemaran bakteri pada tahu biasanya berasal dari bahan baku dan proses pengolahan tahu. Bakteri golongan coliform merupakan salah satu cemaran bakteri yang  terdapat dalam tahu segar. Rimpang kunyit mengandung minyak atsiri dan kurkumin yang berfungsi sebagai antibakteri, antioksidan, antiinflamasi serta antikanker. Tujuan penelitian ini utuk mengetahui kemampuan rimpang kunyit terhadap  penurunan  cemaran bakteri coliform pada tahu segar. Jenis penelitian adalah eksperimental laboratorium sampel yang di gunakan tahu  segar yang direndam dalam larutan kunyit dengan konsentrasi: 25%, 50%, 75%, 100%. Metode yang di gunakan Most Probable Number (MPN) Coliform yang terdiri dari presumtive, confirmed dan complete test. Hasil penelitian menunjukkan cemaran bakteri Coliform tahu segar yang direndam dalam larutan kunyit 25% ( APM 1100/g) 50% (APM 460/g), 75% ( APM 210/g ) 100% (APM 93/g ) sebagai kontrol negatif tahu segar tanpa perendaman dalam larutan kunyit APM ? 24000/gr sampel. Terjadi Penurunan cemaran bakteri Coliform pada tahu segar yang direndam dalam larutan kunyit 25%, 50%, 75%, 100%.


Keywords


kunyit; mpn coliform; tahu segar

Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract viewed : 834 times | PDF files downloaded : 1137 times

References


Andrew Panggemanan .2016 .Uji Daya Hambat Ekstrak Rimpang Kunyit terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas sp.

Chandra Ginting .2015 .Pengaruh JumlahBubuk Kunyit terhadapTahu Segar SelamaPenyimpanan pada Suhu Ruang.

Dwidjosaputro . 2011. Dasar – Dasar Mikrobiologi . Jakarta : Djamban.

Fardiaz , Srikandi .1993. Analisa Mikrobiologi Pangan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

Fajriansyah, 2017. Kondisi Industri Tahu Berdasarkan Hygiene dan Sanitasi di Banda Aceh. Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Aceh. Aceh.

Fella Sufah .2014 .Uji Daya Bunuh Infus Kunyit (Curcuma domestica val.) terhadap Bakteri Escherichia coli.

FDA BAM Appendix 2.2001. Laboratory Gaid Book Most Probable Number Procedure and Tables

Gunasekaran,Mohanapriya.2012. Khasiat dan Manfaat kunyit Bagi Manusia,http : // majalah kesehatan.com. Diakses tanggal 13 november 2016.

Hadad, M dan Widayanti, SM.2001. Tumbuhan Obat Indonesia. Edisi IV. Jakarta : Direktorat Jendral Pengawas Obat dan Makanan.

Hartanti, A.S. (2015). Mikrobiologi kesehatan. Ed 1 . Yogyakarta: CV. Andi Offse.

Hapsoh dan Y. Hasanah, 2011. Budidaya Tanaman Obat dan Rempah. USU-Press, Medan. Ginting C, Ilmu dan Teknologi Pangan. 2014, ( 2 ) :52-60, Pengaruh Jumlah Bubuk Kunyit terhadap Mutu Tahu Segar Selama Penyimpanan pada Suhu Ruang.

Irianto , K .2009. Gizi dan Pola Hidup Sehat.YramaWidya Press. Bandung. Dewi Novianti, Pemeriksaan Kandungan Bakteri. 2015,( 2 ) : 1-7, Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia coli pad aJajanan Bakso Tusuk di Pasar Tradisional Kota Palembang.

Jaka Hermawan , 2013 . Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kunyit Kuning terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli secara in vitro.

Jawetz , E, Melnick, dan Adelberg, 2001. Mikrobiologi Kedokteran , Edisi I. Jilid 2. Jakarta : Salemba Medika.

Lestari, S 2007. Uji Antibakteri Serbuk Rimpang Kunyit (Curcuma domestika Val) Terhadap Bakteri Escherichia coli, http:etd.library.ums. ac.id/index.php.dikutip tgl 05.05.2009.

Mailia, R., B. Yudhistira, Y. Pranoto, dan S. Rochdyanto. 2015. Ketahanan Panas Cemaran Mikroba Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Bacillus cereus dan Bakteri Pembentuk Spora yang Diisolasi dari Proses Pembuatan Tahu di Sudagaran Yogyakarta. Agritech. 35 (3) : 300-308.

Marisa Mira A .2009 .Perbedaan Hitung MPN Escherichia coli padaTahu yang Dijual di PasarTradisional danTahu yang Dijual di Pasar Swalayan.

Nurika, I. Dan R. L. Endah, 2009. Peningkatan Umur Simpan Tahu Menggunakan Bubuk Kunyit. (Skripsi). Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya Malang.

Pelczar, J.M, 1998 .Dasar – DasarMikrobiologi 2, Cetakan Kedua.Jakarta :Bumi Aksara.

Radji , Maksum. 2011. Buku Ajar Mikrobiologi : Panduan Mahasiswa Farmasi Dan Kedokteran . Jakarta : EGC

Said , Ahmad , 2001. Khasiat dan Manfaat Kunyit. PT. Sinar Wadja Lestari.

Salim , E, 2012. Kiat Cerdas Wirausaha Aneka Olahan Kedelai , Lily Publiser: Yogyakarta.

Sarwono, 2005. Membuat Aneka Tahu. Penebar Swadaya, Jakarta.

Sediaoetomo Ahmad , D, 2010. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi di Indonesia Jilid II : Dian Karya.

Sugeng, HR, 2001. Tanaman Apotik Hidup, CV. Aneka Ilmu, Anggota IKAPI Semarang.

Teow SY, Liew K, Ali SA, Soo-Beng Khoo A, Peh SC. 2016. Antibacterial action of curcumin against staphylococcus aureus: A brief review. Journal of Tropical Medicine. 1–10

Wahyundari,E.S.2000 Pengaruh Beberapa Macam Perlakuan Pengawet Terhadap Daya Simpan Tahu. Penerbit UPN Veteran Jawa Timur. Surabaya

Winarto, W.P, 2003. Khasiat dan Manfaat Kunyit, Cetakan I. Jakarta : Agro Media Pustak

Yuliati, et all., 2016. Uji efektivitas Ekstrak Kunnyit Sebagai Antibakteri Terhadap Pertumbuhan Bacillus sp dan Shihella dysentreae Secara Inviro. Jurnal Prfesi Medika Vol 10. No 1. Jakarta




DOI: https://doi.org/10.31596/cjp.v4i1.75

Refbacks

  • There are currently no refbacks.