TINGKAT KUALITAS HIDUP DAN EFEK SAMPING HEMODIALISA PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUMAH SAKIT X PATI

DOI: https://doi.org/10.31596/cjp.v8i3.317

Heni Setyoningsih(1*), Momok Ismasari(2)

(1) Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus
(2) Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus
(*) Corresponding Author

Abstract


Penyakit gagal ginjal kronik (GGK) merupakan salah satu penyakit yang dapat mengakibatkan penurunan fungsi ginjal secara progresif dan tidak dapat pulih kembali atau dapat disebut juga irreversibel. GGK menjadi masalah besar dunia karena sulit disembuhkan, biaya perawatan dan pengobatannya mahal. Terapi GGK pada stadium akhir harus dilakukan dengan hemodialisa. Hemodialisis merupakan suatu bentuk terapi pengganti fungsi ginjal dengan menggunakan bantuan mesin dialyzer. Terapi hemodialisa pada pasien GGK harus dilakukan secara rutin. Hemodialisa menimbulkan beberapa kondisi munculnya efek samping dan menurunkan kualitas hidup pada pasien GGK. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat kualitas hidup pasien GGK yang menjalani hemodialisa dan efek samping dari terapi hemodialisa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif observasional dengan menggunakan lembar kuesioner WHOQOOL-BREF untuk mengetahui kualitas hidup pasien. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit X Pati dengan jumlah responden sebanyak 21 responden. Tingkat kualitas hidup pasien GGK memiliki rata-rata 85,7% yaitu kategori baik dilihat dari 4 dimensi. Dimensi ?sik masuk pada kategori baik, psikologis baik, sosial sangat baik, dan lingkungan baik. Pada penelitian ini mayoritas efek samping yang muncul yaitu hipertensi (32,61%), pusing atau sakit kepala (30,43%), anemia (15,21%), mual atau muntah (13,04%), kram otot (4,35%) dan gatal-gatal (4,35%). 


Keywords


Gagal Ginjal Kronik; Kualitas Hidup; Efek Samping; Hemodialisa

Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract viewed : 69 times | PDF files downloaded : 50 times

References


Aisara, S., Azmi, S., Yanni, M. (2018). Gambaran klinis penderita penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di rsup dr. m. djamil padang. Jurnal kesehatan andalas, 7(1): 42-50.

Alam, S., & Hadibroto, I. (2007). Gagal ginjal. Jakarta: Erlangga.

Aryanti, A. 2015. Hubungan antara aktifitas fisik dan kualitas hidup pada pasien hemodialisa di rsup fatmawati. Skripsi. Jakarta: Universitas Indonesia.

Bakta, I. M. (2009). Pendekatan terhadap pasien anemia. Buku ajar ilmu penyakit dalam Jilid II, Ed V. Jakarta: Internal Publishing.

Beiber, S. D., & Himmelfarb, J. (2013). Hemodialysis. In Schrier’s Disease of the Kidney. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Dwitra, F.D. (2021). Gambaran kadar hemoglobin pasien gagal ginjal kronik sesudah melakukan hemodialisa. Jurnal Medika Hutama, 2(4): 1040-1046.

Habib, A. R., & Rehman, S. (2016). Management of hypertension in patiens with end-strage renal disease leading to haemodialysis: a challenge. International journal of advances in medicine, 3(4): 790-798.

Harahab, S. (2016). Faktor-faktor resiko kejadian gagal ginjal kronik (ggk) di ruang hemodialisa (hd) rsup h.adam malik medan. Jurnal online keperawatan indonesia, 1(1): 92-102.

Iswara, L., & Muflihatin, S. K. (2021). Hubungan kepatuhan menjalani terapi hemodialisa dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialiisis. Borneo student research, 2(2): 2721-5752.

Krummel, D. (2004). Medical Nutrition Therapy in Cardiovascular. USA: WB Sanders Company.

Marianna, S., & Astutik, S. (2018). Hubungan dampak terapi hemodialisa terhadap kualitas hidup pasien dengan gagal ginjal. Indonesian journal of nursing sciences and practice, 21(3): 41–52.

Ningsih, E. D., Mukarromah, I., Yani, A. L. (2018). pengaruh terapi relaksasi spiritual terhadap tingkat setres pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa. Journal of nursing care & biomolecular, 3(2): 38-71.

Ningrum, A. F., Nafi’ah, R. H., Fitriyani, N. (2020). Asuhan keperawatan pasien gagal ginjal kronik dalam pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman:proteksi. Thesis. Universitas Kusuma husada Surakarta.

Novitasari, I. (2015). Gambaran tingkat kecemasan, stres, depresi dan mekanisme koping pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di rsud dr. moewardi. Skripsi. Yogyakarta: UGM.

Nurlinawati, D., Rudini., & Yuliana. (2019). Hubungan tingkat kecemasan pasien preoperasi. media ilmu kesehatan, 5(1): 28-40.

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam. (2001). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid ke-3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Paranoan, R., Manggau, M.A., Kasim, H., Djide, M.N., Lallo, S., Djabir, Y.Y. (2018). Antihipertensi pada pasien gagal ginjal kronik rawat inap di rsup dr. wahidin sudirohusodo. Doctoral dissertation, Universitas Hasanuddin, 23(1):13-15.

Paranoan, R., Manggau, M. A., Kasim, H., Djide, M. N., Lallo, S., dan Djabir, Y. Y. (2019). Analisis efektivitas dan efek samping penggunaan antihipertensi pada pasien gagal ginjal kronik rawat inap di rsup dr. wahidin sudirohusodo. Majalah farmasi dan farmakologi, 23(1): 13–15.

Pernefri. 2003. Perhimpunan nefrologi indonesia pernefri. Yogyakarta: UKDW.

Pernefri. (2017). Situasi penyakit gagal ginjal kronik. Yogyakarta: UKDW. 1–46.

Purwati, S. (2018). Analisa factor resiko penyebab kejadian penyakit gagal ginjal kronik (ggk) di ruang hemodialisa rs dr. moewardi. Jurnal keperawatan global, 3(1): 1-57.

Sembiring, F., Nasution, S. S., Ariani, Y. (2020). Gambaran pruritus uremik pasien gagal ginjal kronik di unit hemodialisa rumah sakit umum pusat haji adam malik medan. Jurnal perawat indonesia, 4(1): 1-7.

Simatupang, L. L., Nurmaini., Siregar, C. T. (2015). Pengalaman pasien suku batak toba dengan gagal giinjal kronik dalam menjalani hemodialisa. Idea nursing journal, Issn: 2087-2879.

Siwi, A. S., & Budiman, A. A. (2021). Kualitas hidup gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa. Jurnal keperawatan muhammadiyah bengkulu, 9(2): 1-9.

Smeltzer, M. A., & Bare, B. G. (2002). Buku ajar keperawatan bedah. Jakarta: EGC.

Son, Y. J., Choi, K.Y., Park, Y. R., Bae, J. L. (2009). Depression, Symptoms and the quality of life patients on hemodialysis for end stage renal disease. American Journal Nephrology, 29(3): 36-42.

Sumantrie, P. (2018). Tingkat kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Skripsi. Medan: IKH.

Supriyadi., Wagiyo., Widowati., Sekar, R. (2015). Tingkat kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik terapi heodialisis obesitas sentral dan kadar kolesterol darah total. Jurnal keperawatan, 11(1): 87–95.

Syukri, M. (2015). Terapi pengganti ginjal. Jakarta: EGC

Triharnoto. (2009). The doctor catatan hati seorang dokter. Yogyakarta: Pustaka anggrek.

Tuloli, T.S., Madania., Mustapa, M.A., Tuli, E.P. (2019). Evaluasi penggunaan obat pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di rsud toto kabila periode 2017-2018. Journal poli teknik tegal, 8(2): 25-32.

Yatilah, R., & Hartanti, R. D. (2021). Gambaran self care management pada pasien hemodialisa. Seminar Nasional Kesehatan. 2340-2348.




DOI: https://doi.org/10.31596/cjp.v8i3.317

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Journal Indexed by:

Google Scholar OneSearch Garuda Ristekdikti PKP Index Crossref

Copyright of Cendekia Journal of Pharmacy. ISSN: 2599-2163 (Print) dan 2599-2155 (Online).

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 2.0 Generic License. Web
Analytics View My Stats