FORMULASI DAN OPTIMASI HPMC GEL HAND SANITIZER EKSTRAK ETANOL DAUN PARIJOTO (Medinilla Speciosa Blume) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus

DOI: https://doi.org/10.31596/cjp.v8i2.292

Dessy Erliani Mugita Sari(1*), Sri Fitrianingsih(2), Rakhmi Hidayati(3), Luvita Gabriel Zulkarya(4), Sukarno Sukarno(5)

(1) Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus
(2) Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus
(3) Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus
(4) Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus
(5) Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus
(*) Corresponding Author

Abstract


Tangan merupakan media penularan berbagai penyakit terutama penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri dan jamur ketika melakukan aktivitas. Bakteri yang sering terdapat pada tangan diantaranya adalah Staphylococcus aureus, oleh karena itu perlu dilakukan pencegahan terhadap bakteri patogen dengan memanfaatkan tumbuhan yang terdapat senyawa aktif sebagai antibakteri. Daun parijoto merupakan salah satu tanaman yang mengandung senyawa-senyawa sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) pada ekstrak daun parijoto sebagai gel pembersih tangan (hand sanitizer). Ekstrak daun parijoto dimaserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Pembuatan gel hand sanitizer ekstrak daun parijoto menggunakan basis gel HPMC. Gel diformulasikan menjadi tiga formulasi, variasi konsentrasi HPMC sebanyak 5%, 7,5% dan 10%. Uji yang dilakukan meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar dan daya lekat. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi padat pada media Natrium Agar (NA). Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) ditentukan dengan mengamati zona bening pada sekitar sumuran terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus pada media NA. Kontrol positif basis+etanol dan kontrol negatif larutan DMSO. Hasil yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan SPSS one way Anova dan kolerasi regresi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi HPMC pada sediaan gel maka akan semakin tinggi daya lekat dan akan semakin rendah daya sebar dan aktivitas antibakteri pada masing-masing formula, variasi HPMC tidak berpengaruh pada organoleptis, homogenitas dan pH pada sediaan gel. Hasil uji antibakteri variasi HPMC 5%, 7,5% dan 10% secara berturut-turut sebesar 12,3 mm, 11,3 mm dan 10,1 mm serta kontrol positif sebesar 17 mm. Variasi konsentrasi HPMC mempengaruhi daya lekat, daya sebar dan aktivitas antibakteri akan tetapi tidak mempengaruhi organoleptis, homogenitas dan pH

Keywords


Medinilla speciosa Blume; HPMC; Aktivitas Antibakteri; Gel

Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract viewed : 134 times | PDF files downloaded : 112 times

References


Afianti, H. P., & Murrukmihadi, M. (2015). Pengaruh variasi kadar gelling agent antibakteri sediaan gel ekstrak etanolik daun kemangi (Ocimum Basilicum L . Forma Citratum Back). Majalah Farmaseutik, 11(2), 307–315.

Aida, A. N., Suswati, E., & Misnawi. (2016). Uji in vitro efek ekstrak etanol biji kakao (theobroma cacao) sebagai antibakteri terhadap propionibacterium acnes (in vitro test of the effect of cocoa beans (theobroma cacao) ethanolic extract as an antibacterial against propionibacterium acnes). E-Jurnal Pustaka Kesehatan, 4(1), 127–131.

Ansiah, S. W. (2014). Formulasi sediaan gel antiseptik fraksi polar daun kesum (polygonum minus huds). British Journal of Psychiatry, 205(01), 76–77.

Ardana, M., Aeyni, V., & Ibrahim, A. (2015). Formulasi dan optimasi basis gel hpmc (hidroxy propyl methyl cellulose) dengan berbagai variasi konsentrasi. Journal Of Tropical Pharmacy And Chemistry, 3(2), 101–108.

Garg, A., Aggarwal, D., Garg, S., & Singla, A. K. (2002). Spreading of Semisolid formulation An Update. Pharmaceutical Technology, (September).

Indrawati, T., & Zissakina, F. (2011). Formulasi gel pengelupas sel kulit mati yang mengandung sari buah nanas (ananas comosus l) antara 17 sampai 78 % (dead skin cell exfoliating gel formulation containing 17 % to 78 % of ananas comosus l juice). Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 9(2), 104–109.

Jawetz, Melnick, & Adelberg’s. (2013). Medical Microbiology. Climate Change 2013 - The Physical Science Basis (Vol. 53).

Rowe, R. C., Sheskey, P. J., & Quinn, M. E. (2015). Linked data annotation and fusion driven by data quality evaluation. Handbook of Pharmaceutical Excipients, E.28, 257–262.

Selvia, W. R., Mulyanti, D., & Fitrianingsih, S. P. (2015). Formulasi sediaan gel handsanitizer ekstrak kulit buah rambutan (nephelium lappaceum l.) serta uji aktivitasnya terhadap bakteri escherichia coli dan staphylococcus aureus. Prosiding KNMSA, (2008), 978–979.

Setyaningrum, N. L. (2013). Pengaruh variasi kadar basis hpmc dalam sediaan gel ekstrak etanolik bunga kembang sepatu (hibiscus rosa sinensis l.) terhadap sifat fisik dan daya antibakteri pada staphylococcus aureus. Skripsi.

Sudarmono, P. P. (2016). Mikrobioma : Pemahaman Baru tentang Peran Mikroorganisme dalam Kehidupan Manusia, 4(2), 71–75.

Sugiarti, L., & Fitrianingsih, S. (2018). Aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun parijoto (medinilla speciosa blume) terhadap pertumbuhan bakteri propionibacterium acnes dan staphylococcus aureus. Cendekia Journal of Pharmacy, 2(1), 60–67.

Syamsuni, H. (2005). Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG.

Noer, S., Pratiwi, R. D., & Gresinta, E. (2018). Penetapan kadar senyawa fitokimia (tanin , saponin dan flavonoid sebagai kuersetin) pada ekstrak daun inggu (ruta angustifolia l.). Jurnal Ilmu-Ilmu MIPA, 19–29.

Noriko, M., Paulina, Y., & Kojong Novel. (2016). Formulasi sediaan gel minyak atsiri daun sereh ( cymbopogon citratus) sebagai antiseptik tangan. Jurnal Ilmiah Farmasi, 5(3), 39–47.

Octaviani, I., Boy, B., Sidharta, R., & Purwijantiningsih, L. M. E. (2016). Aktivitas antibakteri ekstrak daun parijoto (medinilla speciosa) terhadap escherichia coli dan staphylococcus aureus. Jurnal Ilmiah.

Pangestuti, I. E., Sumardianto, & Amalia, U. (2017). Skrining senyawa fitokimia rumput laut sargassum sp. Dan aktivitasnya sebagai antibakteri terhadap staphylococcus aureus dan eschericia coli. Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology, 12(2), 98–102.

Wachidah, L. N. (2013). Uji aktivitas antioksidan serta penentuan kandungan fenolat dan flavonoid total dari buah parijoto (Medinilla Speciosa Blume).

Widyawati, L., Mustariani, B. A. A., & Purmafitriah, E. (2017). Formulasi sediaan gel hand sanitizer ekstrak etanol daun sirsak ( annona muricata linn ) sebagai antibakteri formulation of gel hand sanitizer ethanol extract of soursop leaf ( annona muricata linn ) as antibacterial to staphylococcus. Jurnal Farmasetis, 6(2), 47–57.




DOI: https://doi.org/10.31596/cjp.v8i2.292

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Journal Indexed by:

Google Scholar OneSearch Garuda Ristekdikti PKP Index Crossref

Copyright of Cendekia Journal of Pharmacy. ISSN: 2599-2163 (Print) dan 2599-2155 (Online).

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 2.0 Generic License. Web
Analytics View My Stats