PEMANFAATAN ANGGUR LAUT “LATOH” (Caulerpa recemosa) YANG HIDUP DI PESISIR LAUT MLONGGO JEPARA SEBAGAI BAHAN AKTIF CLAY MASK

DOI: https://doi.org/10.31596/cjp.v8i1.254

Leily Nur Azizah(1), Dwi Novitasari(2), Lia Andriyani(3), Intan Nur Aini(4), Agape Juan Prisma Prasetya(5), Dwi Susiloningrum(6*)

(1) Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus
(2) Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus
(3) Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus
(4) Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus
(5) Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus
(6) Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus
(*) Corresponding Author

Abstract


Anggur laut merupakan salah satu sumber daya hayati di perairan Indonesia dengan hasil dari total anggur laut yaitu sekitar 8,6%. Jenis anggur laut yang digunakan yaitu Caulerpa recemosa yang diambil dari Pesisir Laut Mlonggo, Jepara. Anggur laut (Caulerpa recemosa.) diketahui memiliki kandungan metabolit sekunder yaitu Flavonoid yang bertanggung jawab terhadap aktivitas antioksidan. Clay mask atau masker wajah dengan tipe clay sudah banyak digunakan karna mampu meremajakan kulit wajah, perubahan di kulit akan terasa ketika masker mulai memberikan efek menarik lapisan kulit saat masker sudah mengering. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahi apakah Anggur Laut “Latoh” (Caulerpa recemosa) dapat diformulasikan dalam sediaan clay mask. Uji fisik yang dilakukan yaitu uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji lama pengeringan dan uji iritasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa formula 3 dengan konsentrasi ekstrak anggur laut 7,5 % meripakan formula yang paling optimum.

Keywords


Caulerpa recemosa; Clay Mask; Formulasi Masker

Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract viewed : 18 times | PDF files downloaded : 15 times

References


Adrianti, R. 2016. Optimasi sodium carboxymethyl cellulose sebagai gelling agent dan gliserin sebagai humektan dalam sediaan gel anti-aging ekstrak spirulina platensis menggunakan aplikasi desain faktorial. desain faktorial. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

Aitken, R. J. dan Shoun, D. R. 2008. Antioxidant Systems and Oxidative Stress in The Testes. London Bioscience.

Ansel H,C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Diterjemahkan oleh Farida Ibrahim. Edisi 4. UI Press. Jakarta.

Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau. 2020. Laporan Tahunan Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP). Jepara: Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP).

BPS. 2021. "5 Provinsi Penghasil Rumput Laut Terbesar Di Indonesia". Statistik. Depkes RI. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan.

Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi Tiga. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Ditjen POM. 1985. Formularium Kosmetika Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Harry, R. G. 2000. Harry’s Cosmeticology. Edisi VIII. Newyork: Chemical Publishing Company.

Kementrian Kelautan Perikanan. 2017. Statistik Perikanan Budidaya Air Tawar Indonesia. Jakarta (ID): KKP.

Khaira, K. 2010. Menangkal Radikal Bebas dengan Antioksidan. Jurnal Sainstek, 183–187.

Ningsih, W., Firmansyah dan Fitri, H. 2016. Formulasi masker peel off dengan beberapa konsentrasi ekstrak etanol buah naga super merah (Hylocereus costaricensis (F.A.C Weber) Britton & Rose). Jurnal Scientia, 6(1): 18-24.

Nursandi. 2016. Kultur Jaringan Tanaman. Malang. Universitas Muhammadiyah. Malang

Numberi, A. M., Dewipratiwi, R. dan Gunawan, E. 2020. Uji stabilitas fisik sediaan masker gel dari ekstrak alga merah. Majalah Farmasetika, 5(1): 1– 17.

Ridowati dan Asnani. 2016. Potensi Anggur Laut Kelompok Caulerpa sp Sebagai Kandidat Sumber Pangan Fungsional Indonesia. Oseana, 15(4):50-62.

Rohmani, S., Ayuningtyas, P. dan Dian. 2016. Formulasi masker alami berbahan dasar daun kemangi. Skripsi. Surakarta. Prodi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univesitas Sebelas Maret.

Sayuti, K. dan Yenrina, R. 2015. Antioksidan alami dan sintetik. Padang: Andalas Universitas press.

Sembiring, M.H. 2016. Formulasi dan Uji Efek Anti-Aging dari Masker Wajah yang Mengandung Minyak Biji Bunga Matahari (Helianthus annuus L.). Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Sinaga, A. A., Luliana, S dan Fahrurroji, A. 2015. Uji efektifitas antioksidan losio ekstrak metanol buah naga merah (Hylocereus polyrhizus Britton and Rose). Pharm Sci Res ISSN 2407-2354, 2(1): 11-20.

Siregar, R. 2019. Formulasi sediaan masker clay yang mengandung ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus costaricensis) sebagai anti-aging. Skripsi. Medan: Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

Sultana, M., P.K. Verma., R. Raina., S. Prawez., dan M.A. Dar. 2012. Quantitative Analysis of Total Phenolic, Flavonoids and Tannin Contents in Acetone and n-hexane Extract of Ageratum conyzoides. International Journal of ChemTech Research. 3: 996-999

Tabo, F., Mufidah, Taebe, B., Mahmud, A.I. 2001. Buku Panduan Laboratorium Fitokimia 1, UNHAS, Makassar, 1(83).

Tranggono, R. I. dan Latifah, F. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Jakarta: PT. Gramedia.

Wasitaatmadja, S.M 1997. Penuntun ilmu kosmetik medik. Jakarta: UI-Press




DOI: https://doi.org/10.31596/cjp.v8i1.254

Refbacks

  • There are currently no refbacks.