KESESUAIAN NILAI INR (INTERNATIONAL NORMALIZED RATIO) PASIEN KARDIOVASKULER DENGAN TERAPI WARFARIN DI POLI SPESIALIS JANTUNG RS ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG

DOI: https://doi.org/10.31596/cjp.v6i1.126

Paulina Maya Octasari(1*), Nova Silvianingsih(2)

(1) Diploma 3 Farmasi Politeknik Katolik Mangunwijaya
(2) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Penyakit kardiovaskular didefinisikan sebagai penyakit akibat adanya gangguan fungsi jantung dan vaskuler. Salah satu terapi yang digunakan untuk penyakit kardiovaskular adalah warfarin. Penggunaan warfarin pada penyakit kardiovaskular diukur dengan parameter waktu prothrombin melalui nilai INR (International Normalized Ratio) dengan nilai target INR 2-3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian nilai INR pada pasien kardiovaskular dengan terapi warfarin di Poli Spesialis Jantung RS Roemani Muhammadiyah Semarang. Jenis penelitian merupakan penelitian deskriptif observasional  dengan data retrospektif. Data rekam medis pasien kardiovaskular yang mendapatkan terapi warfarin periode bulan Juli sampai Desember 2019. Kriteria inklusi pasien penyakit kardiovaskular yang mendapatkan terapi warfarin, pasien dengan usia 26-65 tahun dengan atau penyakit penyerta dan pasien yang mempunyai hasil pemeriksaan nilai INR selama 2 bulan berurutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah sampel sebanyak 69 pasien. Pasien dengan terapi warfarin lebih banyak pasien laki-laki, yaitu 35 pasien (50,70%), rentang usia terbanyak adalah 56-65 tahun dan pasien yang paling banyak menggunakan warfarin adalah pasien CHF. Warfarin dengan dosis pemberian 2 mg perhari sebanyak 27 pasien. Hasil kesesuaian nilai INR pada pasien kardiovaskular yang  sesuai dengan target nilai INR 2 – 3 pada bulan pertama sebanyak 11 pasien (15,94%) dan pada bulan kedua sebanyak 8 pasien (11,59%).


Keywords


cardiovascular disease; warfarin; INR

Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract viewed : 486 times | PDF files downloaded : 2015 times

References


American Heart Association. (2018). Heart Disease and Stroke Statistics. AHA Statistical Update, p. 205

Dewa dkk, 2014

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2019), Penyakit Jantung Dominasi Penyakit Jantung Tidak Menular di Jateng. https://www.jawapos.com/kesehatan/03/04/2019/penyakit-jantung-dominasi-penyakit-tidak-menular-di-jateng/, diakses tanggal 03 April 2019.

Gusti Ayu P., I Wayan A., IGAG Utara H. (2018). Profil Penggunaan Antikoagulan pada Pasien Kardiovaskular yang di Rawat di Ruang ICCU RSUP Sanglah periode Januari – Juni 2016. E – Joernal Medika, Vol, 7 No. 10

Jaffer A, and Bragg L. (2003). Practical tips for warfarin dosing and monitoring. Cleve Clin J Med 2003;70:361-71.

Muchid, dkk. (2006). Pharmaceutical Care untuk Pasien Penyakit Jantung Koroner : Fokus Sindrom Koroner Akut. Jakarta: Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik.

Rilantono, L. (2012). 5 Rahasia Penyakit Kardiovaskular (PKV). Jakarta: Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. P.279-287.

Kearon C, Kahn S, Agnelli G, et al. (2008). Antithrombotic therapy for venous thromboembolic disease: American College of Chest Physicians evidence-based clinical practice guidelines (8th Ed);133:454S-545S.

Kementrian Kesehatan RI, (2017). Profil Penyakit Tidak Menular tahun 2016. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Keputusan Menteri Kesehatan RI . (2018). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/707/2018 tentang Formularium Nasional.

Lacy, C., Aberg, J. A., Amstrong, L., Goldman, M. and Lance, L.L.(2013), Drug Infoormation Handbook 21 th Edition, American Pharmacist Association page 1309- 1312.

Medscape, (2020) Drug Interaction, tersediadihttp://reference.medscape.com/druginteractionchecker, diakses pada tanggal 3 Mei 2020.

Mira, R, 2018., “Evaluasi Regimen Pengobatan Pada Discharge Planning Pasien Stroke Iskemik Untuk Pencegahan Stroke Sekunder Pada Bulan Januari-Desember periode 2017 di RSUD Dr. Moewardi”, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Nessy, RS, (2017).” Profil Nilai International Normalized Ratio (INR) Pada Pasien Stroke Iskemik Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh”.

Norisca A. Putri., Keri Lestari., Ajeng D., Taofik R. (2012) “Monitoring Terapi Warfarin pada Pasien Pelayanan Jantung pada Rumah Sakit di Bandung”. Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, Vol. 1, Nomor 3.

National Guideline Clearinghouse. (2006). Anticoagulation therapy supplement. Available from:www.guideline.gov/summary/summary.aspx?doc_id=9273 (Accessed Nov, 2020).

PERKI. (2016). Panduan Praktik Klinik (PPK) dan Clinical Pathway (CP) Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, Edisi Pertama.

Sherwood, L. (2012). Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta: EGC.

Qowiyatul, M. (2019).”Gambaran Faktor Risiko Kejadian Penyakit Jantung Koroner”.

Whitlock RP, Sun JC, Fremes SE, Rubens FD, Teoh KH. (2012). Antithrombotic and thrombolytic therapy for valvular disease: Antithrombotic Therapy and Prevention of Thrombosis, 9th ed: American College of Chest Physicians Evidence-Based Clinical Practice Guidelines. 141(2 Suppl):e576S-e600S.




DOI: https://doi.org/10.31596/cjp.v6i1.126

Refbacks

  • There are currently no refbacks.