Efek Pemberian Minyak Biji Kelor (Moringa Oliefera L.) Sebagai Terapi Asma Terhadap Gambaran
Dublin Core | PKP Metadata Items | Metadata for this Document | |
1. | Title | Title of document | Efek Pemberian Minyak Biji Kelor (Moringa Oliefera L.) Sebagai Terapi Asma Terhadap Gambaran |
2. | Creator | Author's name, affiliation, country | Dian Arsanti Palupi; STIKES Cendekia Utama Kudus; Indonesia |
2. | Creator | Author's name, affiliation, country | Elma Martati; STIKES Cendekia Utama Kudus; Indonesia |
3. | Subject | Discipline(s) | |
3. | Subject | Keyword(s) | telfast OD;minyak biji kelor;epitel bronkiolus |
4. | Description | Abstract | LATAR BELAKANG Asma adalah inflamasi kronik pada jalan nafas yang disebabkan oleh hiperresponsivitas jalan nafas, mukosa dan produksi mucus berlebih. Inflamasi ini biasanya kambuh dengan tanda gejala asma seperti batuk, dada sesak, wheezing dan disapnea. Minyak biji kelor (Moringa Oliefera L.) mengandung zat aktif isotiosianat dan glukosinolat yang menunjukkan aktivitas antioksidan, antiinflamasi, dan bronkidilator  TUJUAN: Menganalisis pengaruh pemberian suplementasi minyak biji kelor (Moringa Oliefera L.)  terhadap penurunan ketebalan epitel bronkiolus mencit asma yang diinduksi ovalbumin  METODE 25 ekor mencit jantan BALB/c  umur 2-3 bulan, dan dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok I: normal tanpa perlakuan OVA dan hanya diberi suspensi CMC Na 0,5% p.o, Kelompok II, II, IV dan V disensitisasi  OVA secara intra peritoneal pada hari ke-0 dan ke-7. Kelompok II: kontrol negatif diberi suspensi CMC Na 0,5% p.o, Kelompok III: diberi Telfast OD 0,32 mg/hari p.o. Kelompok IV: diberi minyak biji kelor 0,4mL/hari. Kelompok V:  diberi kombinasi Telfas OD 0,32mg/ hari p.o dan minyak biji kelor 0,4 mL/ hari p.o. Hari ke-14, 15, 16, 17 kelompok II, III, IV dan V ditantang oleh OVA 1%  secara inhalasi dengan alat nebulizer selama 20 menit. Dua puluh empat jam setelah pemaparan akhir, mencit dikorbankan dengan dislokasi leher untuk dilakukan uji histopatologi epitel bronkiolus dengan pewarnaan Hematoksilin Eosin  HASIL Kombinasi Telfast OD 0,32mg/hari  dan minyak  biji kelor 0,4mL/hari  menunjukan hasil penurunan ketebalan epitel bronkiolus yang paling baik dibandingkan dengan kelompok perlakuan lainnya.  KESIMPULAN : Suplementasi minyak biji kelor dapat menurunkan ketebalan epitel bronkiolus 17,26 μm. Minyak biji kelor bersifat sinergis dengan Telfas OD dengan menurunkan ketebalan epitel bronkiolus pada mencit asma yang diinduksi Ovalbumin |
5. | Publisher | Organizing agency, location | Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus |
6. | Contributor | Sponsor(s) | |
7. | Date | (YYYY-MM-DD) | 2019-07-26 |
8. | Type | Status & genre | Peer-reviewed Article |
8. | Type | Type | |
9. | Format | File format | |
10. | Identifier | Uniform Resource Identifier | https://cjp.jurnal.stikescendekiautamakudus.ac.id/index.php/cjp/article/view/42 |
10. | Identifier | Digital Object Identifier (DOI) | https://doi.org/10.31596/cjp.v3i1.42 |
11. | Source | Title; vol., no. (year) | Cendekia Journal of Pharmacy; Vol 3, No 1 (2019): Cendekia Journal of Pharmacy |
12. | Language | English=en | id |
13. | Relation | Supp. Files | |
14. | Coverage | Geo-spatial location, chronological period, research sample (gender, age, etc.) | |
15. | Rights | Copyright and permissions |
Copyright (c) 2019 Cendekia Journal of Pharmacy |