Pengaruh Penambahan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Barbadensis-Miller) Terhadap Bilangan Peroksida pada Minyak Jelantah

DOI: https://doi.org/10.31596/cjp.v4i1.72

Eny Hastuti(1*), Silvi Prastisa Sari(2)

(1) Akademi Farmasi 17 Agustus 1945 Semarang
(2) Akademi Farmasi 17 Agustus 1945 Semarang
(*) Corresponding Author

Abstract


Minyak goreng  merupakan salah satu bahan makanan yang dibutuhkan masyarakat untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Penggunaan berulang minyak goreng kelapa sawit  atau disebut minyak jelantah mengalami kerusakan karena mengalami pemanasan berulang, kontak dengan air, udara dan logam. Kerusakan minyak karena mengalami oksidasi dapat dicegah dengan menambahkan antioksidan.  Lidah buaya mengandung unsur vitamin dan mineral yang dapat berfungsi sebagai  antioksidan alami.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan ekstrak lidah buaya terhadap bilangan peroksida pada minyak jelantah. Minyak   jelantah yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari penjual gorengan, diuji kualitatif dan positif mengandung bilangan perosida. Minyak jelantah M1,M2 dan M3 ditambahkan ekstrak lidah buaya dengan konsentrasi 10 % b/v, 30 % b/v , 50 % b/v dan 70 % b/v yang direndam selama 5 jam. Penetapan bilangan peroksida pada minyak  jelantah dilakukan dengan metode Iodometri.  Hasil penelitian diperoleh kadar bilangan peroksida pada minyak jelantah tanpa penambahan ekstrak lidah buaya M1, M2 dan M3 adalah 7,60 mek O2/kg, 12,53 mek O2/kg  dan 12,30 mek O2/kg. Bilangan peroksida minyak jelantah dengan penambahan ekstrak lidah buaya konsentrasi 10 % b/v, 30 % b/v, 50 % b/v dan 70 % b/v pada M1, M2 dan M3 adalah M1 6,48 mek O2/kg, 3,62 mek O2/kg, 1,95 mek O2/kg, 0,91 mek O2/kg, M2 9,89 mek O2/kg , 4,24 mek O2/kg, 3,07 mek O2/kg, 1,90 mek O2/kg dan pada M3 6,18 mek O2/kg, 2,64 mek O2/kg, 1,18 mek O2/kg, 0,96 mek O2/kg. Berdasarkan hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat pengaruh penambahan ekstrak lidah buaya terhadap penurunan bilangan peroksida minyak  jelantah.


Keywords


ekstrak lidah buaya; minyak jelantah; bilangan peroksida

Full Text:

PDF

Article Metrics

Abstract viewed : 769 times | PDF files downloaded : 1173 times

References


Anonim, 2018, Farmakope Indonesia V, Jakarta : Departemen Kesehatan Indonesia

Djatmiko B & A.P. Widjaja. 2001. Tekhnologi Lemak dan Minyak I. Agro Industri Press. Feteta-IPB.Hlm 92.

Irni, Furnawanthi. 2002. Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya Sitanaman Ajaib. Jakarta: Agro Media Pustaka..

Ketaren. 20012. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

MUI LPPOM. 2010. Menggunakan Minyak Jelantah Berulang-Ulang. Jurnal LPPOM MUI. Jakarta.

Pokorni, J., Yanishlieeva, N., Gordon. 2001. “ Antioxidant In Food Practical Applications “. CRC Press, New York.

Slamet, Sudarmadji. 2009. Analisa Bahan Makanan. Yogyakarta: Liberty. SNI 3741, 2013. Minyak goreng revisi SNI 01-3741-2002. Badan Standar Nasional.

Sri, Raharjo. 2006. Strategi Menghindari Kerusakan Mutu Produk Pangan Goreng.Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Sudarsono, Gunawan, D., Wahyuono, S., Donatus, I A, danPurnomo. 2007, Tumbuhan Obat II (Hasil Penelitian, Sifat-sifat dan Penggunaan). Pusat Studi Obat Tradisional-Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Sunarya, Yayan, Agus Setia Budi. 2007. Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Bandung: Setia Purna Invers..

Sutiah, K.SofianFirdaus, Wahyusetia Budi. 2008. Studi Kualitas Minyak Goreng dengan Parameter Viskositas dan Indeks Bias. Jurusan Fisika FMIPA UNDIP.

Wahjono,edi dan Koesnandar. 2005. Mengebunkan lidah buaya secara intensif. Jakarta: Agro Media Pustaka.

Wijana. Arif,H dan Nur H. 2005. Teknopangan Mengolah Minyak Goreng Bekas, Surabaya: Trubus Agrisarana.

Willey, J. and sons. 2000. Elements of general and Biological Chemistry Seventh Edition. New York.




DOI: https://doi.org/10.31596/cjp.v4i1.72

Refbacks

  • There are currently no refbacks.